TUGAS TERSTRUKTUR 03
Nama : Abdul Bais Nadin
Nim : 41122010084
Mata Kuliah : Kreasi Bahasa Indonesia
A06
TUGAS TERSTRUKTUR
Eksplorasi Teks Akademik: Kajian Nilai, Bahasa, dan Penalaran
A.
Pendahuluan
Latar
Belakang
Bahasa
Indonesia memiliki fungsi vital sebagai sarana komunikasi ilmiah sekaligus
lambang identitas nasional. Melalui karya ilmiah seperti jurnal akademik,
bahasa Indonesia tidak hanya berfungsi sebagai media penyampaian ilmu, tetapi
juga sebagai wadah pengembangan budaya intelektual dan penguatan jati diri
bangsa. Oleh karena itu, analisis terhadap jurnal-jurnal ilmiah yang
menggunakan bahasa Indonesia menjadi penting untuk menilai sejauh mana karya
tersebut mengandung kekayaan kebahasaan, keilmuan, dan nilai kebangsaan.
Tiga
jurnal yang dikaji dalam laporan ini adalah:
- “Integrasi Gaya Bahasa Ilmiah
dan Kreatif dalam Teks Akademik” (Argopuro:
Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa, 2025).
- “Implementasi Bahasa Indonesia
sebagai Identitas Nasional dan Sarana Penguatan Karakter Masyarakat” (Jurnal Kelola: Jurnal
Ilmu Sosial, 2021).
- “Bahasa Indonesia sebagai
Identitas Nasional Bangsa Indonesia” (Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
2019).
Ketiganya
dipilih karena sama-sama menggunakan bahasa Indonesia akademik, membahas topik
kebahasaan, dan memuat nilai-nilai kebangsaan yang kuat.
Tujuan
penyusunan laporan ini adalah untuk:
- Mengidentifikasi struktur dan
ciri khas teks akademik dari ketiga jurnal.
- Menganalisis penggunaan bahasa
akademik dari aspek kosakata, kejelasan, dan objektivitas.
- Menelaah nilai keilmuan yang
terkandung berdasarkan dukungan teori dan data ilmiah.
- Menelusuri nilai-nilai
kebangsaan yang tercermin dalam isi masing-masing jurnal.
B.
Metodologi
Penelitian
ini menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif dengan
teknik analisis isi (content analysis) terhadap tiga jurnal akademik
berbahasa Indonesia. Pendekatan ini dipilih karena sesuai untuk menelaah
dokumen tertulis secara mendalam guna memahami aspek kebahasaan, keilmuan, dan
nilai kebangsaan yang terkandung di dalamnya. Metode ini tidak berfokus pada
angka atau statistik, melainkan pada makna dan isi teks secara kontekstual.
Analisis
dilakukan dengan mengacu pada prinsip pembacaan kritis (critical reading),
yaitu proses membaca yang tidak hanya memahami isi permukaan teks, tetapi juga
menginterpretasikan struktur, gaya bahasa, dan pesan ideologis yang terkandung.
Dengan cara ini, peneliti dapat menilai secara objektif kualitas akademik dan
nilai-nilai yang disampaikan melalui bahasa ilmiah.
Sumber
Data
Sumber
data dalam penelitian ini terdiri dari tiga artikel jurnal
ilmiah yang diterbitkan dalam kurun waktu 2019–2025, yaitu:
- “Integrasi Gaya Bahasa Ilmiah
dan Kreatif dalam Teks Akademik” (Argopuro:
Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa, 2025).
- “Implementasi Bahasa Indonesia
sebagai Identitas Nasional dan Sarana Penguatan Karakter Masyarakat” (Jurnal Kelola: Jurnal
Ilmu Sosial, 2021).
- “Bahasa Indonesia sebagai
Identitas Nasional Bangsa Indonesia” (Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
2019).
Ketiga
jurnal tersebut dipilih secara purposive sampling, yaitu pemilihan
sampel secara sengaja berdasarkan kriteria tertentu, yaitu:
- Menggunakan bahasa
Indonesia akademik secara konsisten;
- Membahas tema kebahasaan
dan kebangsaan;
- Mewakili periode waktu dan
konteks keilmuan yang berbeda.
Teknik
Analisis Data
Analisis
yang kami lakukan melalui beberapa tahap:
- Identifikasi struktur teks
akademik, meliputi abstrak, pendahuluan, metode, hasil, dan kesimpulan.
- Kajian bahasa akademik,
menilai penggunaan istilah ilmiah, kejelasan kalimat, dan objektivitas
penulisan.
- Analisis nilai keilmuan,
dengan menelusuri landasan teori, metodologi penelitian, dan relevansi
ilmiah.
- Eksplorasi nilai kebangsaan,
meninjau representasi nasionalisme, budaya lokal, serta etika akademik
yang muncul dalam tulisan.
C.
Hasil dan Pembahasan
1.
Jurnal Pertama: “Integrasi Gaya Bahasa Ilmiah dan Kreatif dalam Teks Akademik”
(Argopuro:
Jurnal Multidisiplin Ilmu Bahasa, Vol. 7 No. 2, 2025)
a.
Analisis Kebahasaan
Artikel
ini menunjukkan kekayaan bahasa yang tinggi melalui pembahasan gaya bahasa
ilmiah dan kreatif dalam teks akademik. Bahasa ilmiah digambarkan sebagai
bentuk komunikasi formal yang menekankan kejelasan, logika, dan sistematika,
sedangkan gaya kreatif menonjolkan daya ekspresi dan estetika. Penulis
berargumen bahwa perpaduan kedua gaya ini dapat meningkatkan efektivitas
komunikasi ilmiah tanpa mengurangi objektivitasnya.
Kosakata yang digunakan cenderung teknis, seperti nominalisasi,
sintaksis ilmiah, retorika akademik, dan metafora gramatikal,
yang menunjukkan keilmuan mendalam dalam bidang linguistik. Kalimat disusun
secara runtut dan padat, mencerminkan ciri bahasa akademik yang formal dan
efisien.
b.
Analisis Keilmuan
Secara
keilmuan, artikel ini berbasis pada pendekatan deskriptif
kualitatif dan meninjau teori gaya bahasa dari beberapa sumber utama
seperti Keraf (2008) dan Irsyad (2023). Penulis melakukan analisis konseptual
dengan meninjau contoh teks akademik di berbagai bidang ilmu. Hasil kajian
menunjukkan bahwa gaya bahasa kreatif tidak hanya memperindah teks, tetapi juga
dapat membantu pembaca memahami konsep ilmiah yang kompleks.
Nilai keilmuan terletak pada inovasi berpikir interdisipliner, karena
artikel ini menghubungkan linguistik, pendidikan, dan komunikasi ilmiah dalam
satu bingkai analisis.
c.
Analisis Nilai Kebangsaan
Meskipun
tidak secara eksplisit membahas nasionalisme, artikel ini mencerminkan nilai
kebangsaan melalui pemartabatan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu.
Penulis menegaskan bahwa bahasa Indonesia memiliki fleksibilitas untuk menjadi
bahasa ilmiah yang modern tanpa kehilangan ciri khas budaya bangsa. Dengan
demikian, jurnal ini berkontribusi terhadap penguatan identitas kebahasaan
nasional dalam konteks akademik.
2.
Jurnal Kedua: “Implementasi Bahasa Indonesia sebagai Identitas Nasional dan
Sarana Penguatan Karakter Masyarakat”
(Jurnal
Kelola: Jurnal Ilmu Sosial, Vol. 4 No. 2, 2021)
a.
Analisis Kebahasaan
Artikel
ini memperlihatkan bahasa akademik yang formal, lugas, dan komunikatif.
Penulis menggunakan kosakata khas bidang pendidikan dan sosial, seperti identitas
nasional, kearifan lokal, karakter bangsa, loyalitas bahasa, dan multikulturalisme. Kalimat-kalimat
disusun dengan pola argumentatif yang sistematis, menunjukkan upaya
mempertahankan objektivitas ilmiah.
Gaya penulisan tetap ilmiah, namun mudah dipahami karena penulis menghindari
jargon linguistik yang rumit, sehingga pesan kebangsaan dapat diterima secara
luas.
b.
Analisis Keilmuan
Nilai
keilmuan dalam artikel ini cukup tinggi. Penulis menggunakan metode
deskriptif kualitatif berbasis studi literatur untuk meninjau fungsi
bahasa Indonesia sebagai alat pembentukan karakter masyarakat. Teori-teori yang
digunakan mencakup pandangan Gunawan (2012), Devianty (2017), dan Hendrizal
(2020) mengenai pendidikan karakter dan kearifan lokal.
Hasil pembahasan menunjukkan bahwa pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah
berperan penting dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan, etika, dan moralitas
sosial. Dengan demikian, bahasa Indonesia tidak hanya menjadi alat komunikasi,
tetapi juga instrumen pembentukan kepribadian nasional.
c.
Analisis Nilai Kebangsaan
Nilai
kebangsaan sangat dominan dalam jurnal ini. Penulis menegaskan
bahwa bahasa Indonesia adalah identitas nasional dan simbol persatuan
bangsa. Bahasa berfungsi untuk memperkuat karakter masyarakat agar
memiliki kesadaran nasional, toleransi, dan kebanggaan terhadap budaya sendiri.
Selain itu, artikel ini menyoroti masalah rendahnya loyalitas bahasa di
kalangan masyarakat modern yang lebih sering menggunakan bahasa asing. Melalui
pendekatan edukatif, penulis mendorong penguatan kembali rasa cinta terhadap
bahasa Indonesia sebagai bagian dari nasionalisme kebahasaan.
3.
Jurnal Ketiga: “Bahasa Indonesia sebagai Identitas Nasional Bangsa Indonesia”
(Jurnal
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Vol. 3 No. 2, 2019)
a.
Analisis Kebahasaan
Artikel
ini menonjolkan gaya penulisan yang analitis dan historis. Bahasa
yang digunakan bersifat akademik, dengan struktur kalimat kompleks namun jelas.
Penulis menguraikan perkembangan bahasa Indonesia dari bahasa Melayu hingga
menjadi bahasa nasional melalui Sumpah Pemuda 1928. Kosakata yang muncul
mencerminkan bidang sosiolinguistik dan politik bahasa, seperti identitas
sosial, integrasi nasional, simbol kebangsaan, dan nasionalisme
linguistik.
Ciri bahasa akademik tampak dalam penggunaan data historis dan perbandingan
dengan negara lain, yang memperkuat argumen ilmiah.
b.
Analisis Keilmuan
Secara
keilmuan, artikel ini kuat karena didukung oleh teori sosiolinguistik
internasional seperti Edwards (2009), Tabouret-Keller (2017), dan Sneddon
(2003). Penulis menggunakan pendekatan komparatif dengan meninjau kebijakan
bahasa di negara multibahasa seperti Belgia dan India.
Analisisnya menunjukkan bahwa keberhasilan bahasa Indonesia sebagai simbol
persatuan merupakan hasil konsensus sosial dan kesadaran nasional yang tinggi.
Nilai ilmiahnya terletak pada analisis lintas budaya dan politik bahasa,
yang jarang ditemukan dalam tulisan serupa di tingkat nasional.
c.
Analisis Nilai Kebangsaan
Nilai
kebangsaan dalam artikel ini sangat kuat dan eksplisit. Bahasa Indonesia
digambarkan sebagai lambang persatuan dan alat pemersatu bangsa. Penulis
menekankan pentingnya mempertahankan bahasa nasional di tengah arus globalisasi
dan dominasi bahasa asing.
Semangat nasionalisme tergambar melalui pembahasan Sumpah Pemuda,
semboyan Bhinneka Tunggal Ika, serta penerimaan bahasa
Indonesia oleh berbagai suku di Nusantara. Artikel ini memberikan kesadaran
bahwa kebanggaan terhadap bahasa Indonesia adalah bagian dari menjaga keutuhan
bangsa.
D.
Kesimpulan dan Rekomendasi
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil eksplorasi dan analisis terhadap tiga jurnal akademik berbahasa
Indonesia, dapat disimpulkan bahwa ketiganya memiliki kekayaan kebahasaan,
keilmuan, dan nilai kebangsaan yang menonjol, dengan karakteristik dan
penekanan yang berbeda sesuai dengan bidang kajiannya.
- Aspek kebahasaan,
Dari
ketiga jurnal menunjukkan pemanfaatan bahasa Indonesia yang cermat, formal, dan
sesuai kaidah akademik. Bahasa yang digunakan bersifat objektif, logis, dan
konsisten dengan gaya penulisan ilmiah. Jurnal pertama menonjol
karena membahas struktur dan gaya bahasa ilmiah secara mendalam serta
mengusulkan integrasi antara bahasa ilmiah dan kreatif dalam teks
akademik. Jurnal kedua menggunakan bahasa akademik yang
komunikatif untuk menjelaskan hubungan bahasa, pendidikan, dan pembentukan
karakter. Sementara itu, jurnal ketiga menampilkan gaya bahasa
analitis dan argumentatif dengan penekanan historis dan sosiolinguistik.
Ketiganya membuktikan bahwa bahasa Indonesia memiliki daya ekspresi ilmiah yang
tinggi sekaligus mampu menjadi sarana refleksi kebudayaan nasional.
- Aspek keilmuan
Seluruh
jurnal memperlihatkan struktur ilmiah yang jelas, penggunaan teori yang
relevan, serta analisis konseptual yang kuat. Jurnal pertama memberikan
kontribusi teoritis terhadap kajian linguistik terapan dan retorika
ilmiah. Jurnal kedua menghubungkan teori identitas nasional
dengan praktik pendidikan karakter di sekolah, sehingga relevan dengan ranah
pendidikan. Sedangkan jurnal ketiga memiliki landasan teoretis
yang kuat melalui kajian sosiolinguistik internasional dan analisis
perbandingan antarnegara. Dengan demikian, ketiganya berhasil menempatkan
bahasa Indonesia tidak hanya sebagai alat komunikasi ilmiah, tetapi juga sebagai
objek penelitian multidisipliner yang memperkaya khazanah keilmuan bangsa.
- Aspek nilai kebangsaan
Dari
ketiga jurnal mencerminkan semangat nasionalisme yang kuat. Bahasa Indonesia
diposisikan sebagai simbol persatuan, sarana penguatan karakter, dan lambang
identitas bangsa. Jurnal pertama menumbuhkan kebanggaan
terhadap bahasa Indonesia melalui pemanfaatannya dalam ranah ilmiah
modern. Jurnal kedua menekankan pentingnya bahasa Indonesia
dalam pembentukan karakter dan moral generasi muda. Jurnal ketiga menegaskan
fungsi bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu dalam keberagaman etnis dan
budaya. Dengan demikian, seluruh karya tersebut berkontribusi terhadap
upaya pemartabatan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu, bahasa budaya,
dan bahasa persatuan.
Secara
keseluruhan, hasil analisis menunjukkan bahwa bahasa Indonesia tidak hanya
berfungsi sebagai medium komunikasi akademik, tetapi juga sebagai instrumen
pembentuk karakter, sarana pemersatu bangsa, dan wadah ekspresi identitas
nasional di tengah dinamika globalisasi. Ketiga jurnal yang dianalisis berhasil
memperlihatkan keseimbangan antara kekuatan ilmiah dan nilai kebangsaan,
sehingga layak disebut sebagai contoh ideal penerapan bahasa Indonesia akademik
yang bermartabat.
Rekomendasi
Berdasarkan
hasil temuan dan kesimpulan tersebut, beberapa rekomendasi dapat diajukan
sebagai berikut:
a. Bagi
Penulis Akademik dan Mahasiswa
Penulis
dan mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan kemampuan menulis
dengan memadukan ketepatan ilmiah dan kreativitas berbahasa. Gaya
bahasa akademik tidak harus kaku; ia dapat disusun secara menarik dan
komunikatif tanpa mengurangi objektivitas. Selain itu, setiap karya ilmiah
hendaknya mencerminkan sikap cinta terhadap bahasa Indonesia dengan
menggunakan diksi baku, kalimat efektif, serta struktur argumentatif yang kuat.
b. Bagi
Dosen dan Tenaga Pendidik
Pendidik
perlu memperkuat literasi akademik berbasis bahasa Indonesia dalam
proses pembelajaran di perguruan tinggi. Pembelajaran menulis akademik
sebaiknya tidak hanya berfokus pada aspek tata bahasa dan format, tetapi juga
pada pemahaman nilai-nilai nasionalisme dan etika ilmiah. Hal ini penting
agar mahasiswa mampu menghasilkan tulisan ilmiah yang tidak hanya benar secara
linguistik, tetapi juga bermakna secara moral dan kebangsaan.
c. Bagi
Lembaga Pendidikan dan Pemerintah
Lembaga
pendidikan dan instansi pemerintah diharapkan meningkatkan peran bahasa
Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan melalui pelatihan penulisan
ilmiah, penerbitan jurnal berbahasa Indonesia, dan penghargaan terhadap karya
ilmiah lokal. Pemerintah juga perlu terus mendorong kebijakan yang memperkuat
posisi bahasa Indonesia di dunia akademik, agar bahasa nasional ini sejajar
dengan bahasa internasional dalam ranah penelitian dan publikasi.
d. Bagi
Peneliti Bahasa dan Budaya
Peneliti
diharapkan melanjutkan kajian serupa dengan fokus yang lebih mendalam
pada peran bahasa Indonesia dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
penguatan karakter bangsa. Penelitian interdisipliner antara linguistik,
sosiologi, dan pendidikan perlu diperluas agar hasilnya dapat memperkaya
kebijakan kebahasaan nasional dan memperkuat identitas bangsa di kancah global.
Komentar
Posting Komentar