TUGAS TERSTRUKTUR 02
Nama : Abdul Bais Nadin
Nim : 41122010084
Mata Kuliah : Kreasi Bahasa Indonesia
A06
Tugas Terstruktur
Peran Bahasa Indonesia dalam Mengembangkan Kecerdasan Intelektual
Abstrak
Bahasa Indonesia bukan sekadar alat komunikasi, tetapi juga sarana berpikir, membangun pengetahuan, dan mengembangkan kecerdasan intelektual bangsa. Peran bahasa Indonesia sebagai wahana intelektual sangat penting dalam dunia pendidikan, penelitian, dan pembangunan ilmu pengetahuan di Indonesia. Artikel ini membahas hubungan antara bahasa Indonesia dan pengembangan kecerdasan intelektual, tantangan yang dihadapi dalam menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu, serta strategi penguatan peran bahasa Indonesia di era globalisasi. Dengan memanfaatkan bahasa Indonesia secara optimal, bangsa Indonesia tidak hanya mampu menjaga identitas nasional, tetapi juga berkontribusi dalam percaturan ilmu pengetahuan global.
Pendahuluan
Bahasa memiliki fungsi yang jauh lebih besar daripada sekadar alat komunikasi. Dalam konteks pembangunan bangsa, bahasa berperan sebagai medium berpikir, sarana menyalurkan gagasan, serta instrumen pembentukan kecerdasan intelektual. Bahasa Indonesia, sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara, memiliki kedudukan yang unik: selain menjadi simbol identitas nasional, juga menjadi alat strategis dalam dunia pendidikan, administrasi, dan ilmu pengetahuan (Moeliono, 2017).
Sejak Sumpah Pemuda 1928, bahasa Indonesia telah ditetapkan sebagai bahasa persatuan. Kemudian, dalam UUD 1945, ditegaskan kedudukannya sebagai bahasa negara. Kedua landasan ini memperlihatkan bahwa bahasa Indonesia mengemban dua fungsi utama: sebagai pemersatu bangsa dan sebagai sarana pengembangan ilmu pengetahuan. Artikel ini akan membahas bagaimana bahasa Indonesia dapat mengembangkan kecerdasan intelektual masyarakat Indonesia melalui pendidikan, karya ilmiah, dan media pengetahuan.
PermasalahanMeskipun bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang kuat secara hukum dan budaya, masih terdapat sejumlah permasalahan dalam pengembangan peran bahasa ini sebagai wahana intelektual:
1. Dominasi bahasa asing dalam dunia akademik yang dianggap lebih prestisius.
2. Kurangnya padanan istilah ilmiah dalam bahasa Indonesia sehingga sering terjadi pencampuran istilah asing.
3. Rendahnya minat publikasi ilmiah berbahasa Indonesia di kancah internasional.
4. Kurangnya kesadaran generasi muda dalam menjunjung bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu.
Pembahasan
Bahasa Indonesia sebagai Wahana Intelektual
Bahasa Indonesia bukan hanya sarana komunikasi sehari-hari, tetapi juga medium berpikir dan konseptualisasi gagasan. Dengan bahasa, seseorang dapat menyusun, mengklasifikasi, dan mengembangkan pengetahuan. Misalnya, karya-karya ilmiah di perguruan tinggi yang menggunakan bahasa Indonesia menjadi bukti nyata bahwa bahasa ini mampu menjadi alat intelektual.
Bahasa Indonesia dalam Dunia Pendidikan
Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa pengantar dalam sistem pendidikan nasional. Mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, bahasa Indonesia menjadi medium utama dalam pembelajaran. Hal ini penting karena bahasa pengantar menentukan daya serap peserta didik terhadap materi pelajaran. Dengan bahasa Indonesia, konsep-konsep ilmu pengetahuan dapat dipahami secara luas oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa terkendala perbedaan bahasa daerah.
Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Ilmu
Bahasa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi bahasa ilmu. Fungsi ini tercermin dalam penulisan buku teks, jurnal ilmiah, skripsi, tesis, dan disertasi yang menggunakan bahasa Indonesia. Menurut Alwasilah (2010), bahasa berperan penting dalam membangun tradisi intelektual suatu bangsa. Melalui bahasa Indonesia, ilmu pengetahuan dapat dikembangkan, didiseminasikan, dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, tantangan muncul ketika istilah asing lebih sering dipakai tanpa upaya mencari padanannya. Misalnya, istilah dalam bidang teknologi, kedokteran, dan sains yang masih dominan menggunakan bahasa Inggris. Hal ini menimbulkan dilema antara kebutuhan akan keakuratan istilah dan upaya pemartabatan bahasa Indonesia.
Peran Bahasa Indonesia dalam Penelitian dan Publikasi
Bahasa Indonesia digunakan dalam penulisan karya ilmiah, baik dalam bentuk artikel jurnal, laporan penelitian, maupun buku akademik. Publikasi ilmiah berbahasa Indonesia sangat penting untuk memperkuat basis pengetahuan nasional. Kendati demikian, publikasi internasional yang lebih banyak menggunakan bahasa asing membuat karya ilmiah berbahasa Indonesia kurang terekspos. Solusinya adalah memperbanyak jurnal bilingual (Indonesia–Inggris) agar karya ilmiah nasional dapat dikenal dunia sekaligus menjaga eksistensi bahasa Indonesia.
Tantangan Globalisasi dan Strategi Penguatan
Globalisasi membawa pengaruh besar terhadap bahasa. Bahasa asing, terutama bahasa Inggris, sering dianggap lebih unggul dalam dunia akademik. Jika tidak diantisipasi, hal ini dapat mengurangi peran bahasa Indonesia dalam dunia ilmu. Oleh karena itu, perlu strategi penguatan, antara lain:
- Pengembangan istilah baru yang sesuai kaidah bahasa Indonesia.
- Peningkatan literasi akademik melalui penulisan dan publikasi ilmiah berbahasa Indonesia.
- Internasionalisasi bahasa Indonesia melalui program Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA).
- Mendorong generasi muda untuk menggunakan bahasa Indonesia dalam forum akademik, baik nasional maupun internasional.
- Aktif menulis karya ilmiah, artikel opini, dan publikasi dalam bahasa Indonesia.
- Mengembangkan media digital (blog, vlog, podcast) dengan konten akademik berbahasa Indonesia agar lebih mudah diakses publik global.
- Alwasilah, A. Chaedar. (2010). Pokoknya Rekayasa Literasi. Bandung: Kiblat Buku Utama.
- Moeliono, Anton M. (2017). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
- Modul 1: Bahasa Indonesia dalam Dinamika Sosial Budaya Masyarakat Nusantara. (Bahan Ajar Universitas).
- Sugono, D. (2018). Pengantar Ilmu Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia.
- Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (2020). Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Jakarta: Kemdikbud.
Komentar
Posting Komentar